Selasa, 11 September 2018

The end was here.



Sebenarnya banyak kata yang aku ingin ucapkan kepadamu ketika bertemu. Begitu banyak rindu yang kusimpan untukmu, begitu banyak cinta yang kuharap engkau tahu. Tapi bibir terlalu takut untuk bicara, terkunci rapat dan enggan untuk terbuka.


Kisah antara kau denganku belum usai, kita masih bersama merajut tawa. Nyatannya itu semua yang aku bayangkan kemarin, tapi hari ini kenyataan sangat berbeda. Yah, dunia memang kadang tidak adil, aku belajar untuk bertahan. Tapi kadang bertahan pun aku rapuh, karena beban yang terlalu jauh. Semua biar kusimpan jadi cerita, cerita untuk jadi pelajaran di masa depan, bahwa kau pernah kumimpikan, tapi aku lalu kau tinggalkan.


Ok, mungkin cerita kemarin kau anggap angin lalu. Tidak begitu denganku, ingatanku terlalu tajam untuk melupakanmu. Dan melupakan adalah hal terberat buatku, sebab melupakan berarti menghapus seseorang dari ingatan, dan itu berarti menghapus seluruh dirimu dari hidupku. 


Aku masih tak rela kau pergi, aku masih berharap kau kembali. Tapi jika memang ini jalan yang kau pilih, aku tidak bisa berkata tidak, sebab bahagiamu adalah bahagiaku juga, biarlah kau ku lepas hari ini, supaya besok engkau bisa terbang bebas sendiri. Maaf kalau aku pernah menebar luka kemarin, semoga kau bahagia esok hari.


Dan akhirnya kita hanya tinggal saya, sebab saya yang masih menggenggam kita, Kamu tidak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar