Selasa, 18 September 2018

Marching band, itu band asal mana yak?



Cara terbaik untuk melupakan adalah dengan tidak memperhatikan 

- unknown


Bagi gue kata di atas agak nggak ngaruh buat gue, seseorang yang terjebak oleh masa lalu, cerita gue kali ini juga lagi dan lagi membahas tentang masa lalu, check this out.


Ok, selama yang bisa gue ingat. Pikiran gue melayang jauh ke masa 6-7 tahun yang lalu, karena kata orang kan masa SMA adalah masa paling bahagia dalam hidup, gue mengamini itu. Karena apa? Karena terlalu banyak kenangan manis yang nggak akan bisa kelewat pas masih SMA, contohnya adalah kasus pencurian motor, cerita tentsng asrama, piring dapur, kisah kasih di studio radio sekolah, dan masih banyak lagi ( semua cerita bisa lu cari di arsip blog gue ).


Yang kali ini akan gue ungkap adalah tentang marching band. Jadi dulu itu, kalau lu mau jadi anak populer, lu cuma harus gabung sama marching band sekolah, as simple as that. Lu nggak perlu otak cerdas, nggak perlu hafal banyak rumus, nggak perlu joget dua jari ala tiktok, atau bahkan lu nggak perlu menginfluence banyak orang dengan youtube, yang perlu lu lakuin cuma gabung marching band selama sebulan, dan wuuussh.... Lu adalah hypebeast di sekolah gue.


Sore itu, no life semacam gue cuma bisa memandang dari lantai 6 asrama waktu temen-temen populer gue latihan marching band, jujur aja gue keganggu sama suara berisik alat musik mereka, tapi ya kapan lagi bisa liat santriyah dari jarak sedekat itu? Gue nggak naif, gue suka liat mereka latihan cuma karena ada cewek yang gue suka juga lagi latihan awkawkawk..... Cringe bukan ?


Kadang kalau lagi deket sama event, mereka intens banget kan pas latihan. Bisa dari pagi sampai sore, kesempatan bagus buat lihat cewek itu selama mungkin. Simpan kenangan tentang dia dalan hati, manatau suatu saat di perlukan ( yah walaupun kadang waktu jugalah yang menghapus kenangan tentang dia karena dianya sendiri udah nggak seperti dulu 😂). Kebetulan si pelatih tuh datang dari kota besar, dan otomatis sebagai murid, temen-temen populer gue ngikutin gaya mereka, yang hari ini gue sadar kalau gaya mereka dulu tuh nggak ada keren-kerennya sama sekali, tapi di jaman itu, mereka semua kelihatan keren di mata gue ( biasalah, anak abg yang sedang mencari jati diri).


Di akhir hari, selalu ada momen yang akan engkau ingat sampai hari ini. Dan momen terbaik selama marching band adalah, ketika temen gua nyatain perasaannya ke cewek yang dia suka pas ceweknya lagi latihan marching band ( emang bukan gue yang ngerasain, tapi keren aja karena temen gue ini terkenal sebagai pribadi yang berani, sebuah sifat yang nggak gue miliki sampai hari ini ). 


Biarkan saja mengalir seperti air, toh ujungnya adalah laut, entah ia dari hulu, danau, waduk, lembah, bahkan sungai sekalipun, semua akan menjadi satu di luasnya samudra. Gue cuma bercerita, mungkin cerita gue ada salahnya karena ada beberapa ingatan yang kabur, atau emang kejadiannya nggak begitu, gue minta maaf.


Ok guys, makasih yang udah nyempetin baca, keep calm and stay cool as always.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar