Selasa, 23 Agustus 2016

kerinduan kecil



ada kerinduan kecil saat segala sesuatu yg gua tau berubah, ada kenangan manis yg bakal susah di lupain di kemudian hari, ada wajah-wajah yg dulunya bersahabat kini berubah asing karena waktu. waktu yg bikin gua semakin jauh dari kampung halaman gue, waktu yg memproses gue jadi diri gue hari ini, dan waktu yg menyingkap tabir gue di masa lalu.

kalian di hidup gue adalah sekumpulan sahabat kecil yg berarti besar bagi gue, karena kalian lah yg gue miliki saat dulu, sekarang, dan nanti. walaupun kadang tanggapan kalian ke gue, gue anaknya sombong karena nggak pernah ngasih kabar barang sedikit, gue orangnya gak peduli sama temen sendiri, dan gue juga gampang lupain persahabatan yg udah kita bangun bersama, tapi gue yakin persahabatan itu bukan sekedar ngasih kabar tiap harim bukan karena dekat satu sama lain, bukan karna gue ngasih perhatian lebih ke kalian, persahabatan lebih dari itu.

seperti kerinduan pada kampung halaman, kerinduan gue sama kalian itu melebihi apa yg mata bisa lihat, apa yg telinga bisa dengar, bahkan apa yg otak bisa fikirkan. gimana gue nggak teringat kalian di sana, kalau tingkah konyol kalian gue abadiin di hidup gue, kadang malah gue jadiin tulisan di blog ini, kalian yg ada waktu gua sakit, kalian yg rela nganter gue ke dokter waktu gue gak kuat bangun, bahkan kalian yg denger curhatan gue tentang keluarga ataupun tentang wanita.

hari ini di sana, mungkin kalian udah pada di wisuda. kalian mungkin udah jadi orang-orang paling bahagia di muka bumi, udah mulai memantaskan diri bahagiain orang yg kalian sayang. gue doain semoga doa dan cita-cita kalian jadi kenyataan, gue cuma bisa berharap gue bisa cepet ngejar ketertinggalan gue dari kalian, karena gue sendiri saat ini masih mencoba memperbaiki kesalahan, mencoba memanfaatkan kesempatan kedua sebaik mungkin, masih mencoba menjadi baik seperti kalian.

lalu apa kabar foto-foto kita di masa lalu ? apa kalian masih sering buka album kita di facebbok ? atau bahkan udah ngehapus kenangan itu ? . kalau gue, kadang di malam yg sepi gue masih suka bukain foto-foto itu satu demi satu, nggak tau kenapa di sana ada kenyamanan tersendiri yg gue rasain, ada rasa damai walaupun cuma semu, cuma tatapan layar komputer yg bisa gue liat, tapi gue bersyukur banget bisa jadi bagian hidup kalian.

dan kerinduan itu akan tetap ada walaupun gue udah gak sama kalian lagi, karena sahabat itu ada bukan hanya untuk hari ini, tapi ada selama gue hidup, bagaikan taburan bintang di langit malam, walaupun jarak antar bintang ribuan tahun cahaya, tapi mereka tetap hadir menerangi langit malam, bersama tak peduli itu hujan atau mendung, mereka tetap menerangi dunia dengan cahaya mereka masing-masing.

di kerumunan hunian manusia, sore hari yg gemerlap di kota Malang.

Kamis, 18 Agustus 2016

menyentil nilai kemerdekaan




banyak banget postingan yg gua liat di medsos, tepat di tanggal sakral bagi negeri ini " para penerus " kita sendiri, malah menjudge negeri ini pake kata-kata yg menurut gue belum pantas di ucapin di umur mereka yg baru seumur jagung. mereka sebenarnya tau apa, dan pernah ngapain aja buat Indonesia ini kok bisa bisannya bilang " negeri ini belum merdeka " ?

gua gak habis fikir mereka bisa ngomong gitu, padahal mereka lahir dan tumbuh di tanah damai, nggak ada perang, nggak pernah kehabisan air bersih, tidur masih 8 jam sehari, masih bisa lihat matahari pagi dengan nyamannya dari tempat tidur, nggak pernah di paksa jadi budak di bawah umur, terus darimana lagi makna kemerdekaan yg nggak mereka pahami ?

generasi milenium, menurut gua cuma tau apa yg mereka yakini, yah seperti hal-hal abstrak yg banyak di beritain media, kebohongan yg banyak di percaya masyarakat kekinian jadi penyebab banyaknya penerus negeri yg malah membenci kemerdekaan, malah menolak kemerdekaan yg susah payah di perjuangin para pahlawan, jadi di anggap sepele anak-anak jaman sekarang.

fikir mereka, negara ini belum merdeka karena masyarakat miskin masih banyak, koruptor masih banyak, para pemimpin masih melakukan nepotisme, jabatan adalah segalannya, emang bener masih banyak kebobrokan di sana sini, tapi coba kita berfikir ke belakang, kalau Indonesia merdeka aja masih banyak yg begitu, gimana kalau belum merdeka ? apa nggak makin parah ? harusnya mereka mikir gitu.

gue sendiri memaknai kemerdekaan yg ke 71 ini, sebagai langkah demi langkah buat Indonesia makin mematangkan diri, sebagai negara yg udah 71 tahun merdeka, mungkin masih banyak yg perlu di benahi di sana sini, tapi gua yakin kalau kita mampu. karena dasarnya kita adalah negeri gotong royong, negeri yg para penduduknya paling ramah di dunia, negeri yg masyarakatnya banyak membuat kebanggan tersendiri bagi ibu pertiwi, negeri yg orang-orangnya berfikiran terbuka, gua yakin karena gue tau " internet bukan sebatas facebook dan twitter " .

Selamat ulang tahun kemerdekaan ke 71 negeri  ku tercinta, tetaplah jaya seperti jayannya para pendahulu memperjuangkanmu dari para penjajah.