Selama bertahun-tahun gue merantau, hal paling nggak jelas yg gue temuin di malang adalah betapa absurdnya sikap senior ke juniornya, disini sebagai mahasiswa gue adalah senior dan sekaligus junior dari senior gue. Payahnya, hal senioritas itu keliatan nyata di angkatan gue. Perihal ini, gue sama temen-temen sebenernya udah sering sharing masalah senioritas, dan kami semua percaya kalau demokrasi itu nyata, tapi nggak buat senior gue.
Menurut senior gue, mereka adalah yg paling bener. Dan kebenaran mereka itu mutlak adannya, mereka nggak pernah bisa salah, mereka nggak pernah mau disalahin, yg mereka mau adalah mereka benar dan gue yg salah.
Berkali-kali gue coba ngingetin senior gue kalau senioritas itu kurang baik di negara kita, ujungnya bakal mendekati kediktatoran, dimana pemimpin selalu benar dan bawahan slalu salah, tapi emang dari mula kuliah, mindset yg kami terima ya begitu, senior slalu mutlak kebenarannya.
Dan diantar sumatra, di antara aceh, di antara tanah batak, aceh, dan jawa tentunya, baru sekarang gue merasakan tekanan kaya gitu.
Gue selalu berkaca kepada diri gue sendiri, gue berniat kalo senioritas ini nggak boleh terus berlanjut. Karena apa yg lu kasih ke adik-adik lu nanti, bakal diterusin ke juniornya dan ke juniornya lagi. Jadi, sekarang gue berniat menghilangkan senioritas mutlak dalam hidup gue, hormat boleh, segan boleh, goblok jangan.
Makasih buat reader yg udah nyempetin baca
Menurut senior gue, mereka adalah yg paling bener. Dan kebenaran mereka itu mutlak adannya, mereka nggak pernah bisa salah, mereka nggak pernah mau disalahin, yg mereka mau adalah mereka benar dan gue yg salah.
Berkali-kali gue coba ngingetin senior gue kalau senioritas itu kurang baik di negara kita, ujungnya bakal mendekati kediktatoran, dimana pemimpin selalu benar dan bawahan slalu salah, tapi emang dari mula kuliah, mindset yg kami terima ya begitu, senior slalu mutlak kebenarannya.
Dan diantar sumatra, di antara aceh, di antara tanah batak, aceh, dan jawa tentunya, baru sekarang gue merasakan tekanan kaya gitu.
Gue selalu berkaca kepada diri gue sendiri, gue berniat kalo senioritas ini nggak boleh terus berlanjut. Karena apa yg lu kasih ke adik-adik lu nanti, bakal diterusin ke juniornya dan ke juniornya lagi. Jadi, sekarang gue berniat menghilangkan senioritas mutlak dalam hidup gue, hormat boleh, segan boleh, goblok jangan.
Makasih buat reader yg udah nyempetin baca